oleh : Cahya Herwening
Paribasan (peribahasa Jawa) di atas adalah salah satu paribasan yang paling populer di masyarakat. Orang-orang tua tidak jarang menasehati anaknya atau kaum muda, contohnya “Kalau bekerja itu mbokya yang alon-alon waton kelakon!”. Biasanya perkataan itu diterima mentah-mentah tanpa ada penjelasan lebih lanjut. Padahal jika tidak dipaparkan dengan gamblang akan menimbulkan salah penafsiran. Dan inilah yang sering terjadi, salah pemahaman akan makna paribasan tersebut.
Salah pengertian terhadap paribasan di atas bisa terjadi seperti ini, “alon-alon” diartikan bekerja sedapatnya, seenaknya saja, pelan-pelan saja, tidak perlu kerja keras. Sedang “waton kelakon” diartikan yang penting jalan, yang penting melakukan, yang penting terlaksana. Pelan-pelan asal terlaksana. Sehingga bagi yang meyakini pemaknaan ini, saat bekerja ya seadanya saja, tidak perlu ngotot dan ngaya, tidak bekerja dengan sungguh-sungguh/serius, lelet, yang penting sudah melaksanakan. Padahal tidak seperti itu makna yang benar dari paribasan tersebut. (lebih…)
My Fun & Learning Center 2 